Apa itu Teknik Sosrobahu ?
Teknik
Sosrobahu merupakan teknik konstruksi yang digunakan terutama untuk
memutar bahu lengan beton jalan layang. Dengan teknik ini, lengan jalan
layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian diputar
90° sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas di
jalanan di bawahnya. Teknik ini dianggap sangat membantu dalam membuat
jalan layang di kota-kota besar yang jelas memiliki kendala yakni
terbatasnya ruang kota yang diberikan, terutama saat pengerjaan
konstruksi serta kegiatan pembangunan infrastrukturnya tidak boleh
mengganggu kegiatan masyarakat kota khususnya arus lalu-lintas dan
kendaraan yang tidak mungkin dihentikan hanya karena alasan pembangunan
jalan.
Siapa Penemu Teknik ini ?
Beliau adalah Ir. Tjokorda Raka Sukawati
Berikut profil beliau :
Lahir di Ubud Bali, 3 Mei 1931 adalah seorang insinyur Indonesia yang menemukan
konstruksi Sosrobahu, yang memudahkan pembangunan jalan layang tanpa
mengganggu arus lalu lintas pada saat pembangunannya. Tjokorda meraih
gelar Insinyur bidang Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung 1962,
dan memperoleh gelar Doktor dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada
tahun 1996. Beliau meniti karier di PT. Hutama Karya yang bergerak
dibidang jasa konstruksi dan infrasruktur, merupakan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) di bawah Departemen Pekerjaan Umum (PU). Ketika menggarap
proyek jalan layang antara Cawang dengan Tanjung Priok di Jakarta itulah
teknologi Sosrobahu ditemukan.
Tjokorda Raka Sukawati, yang juga pendiri Fakultas Teknik Universitas
Udayana sekarang telah pensiun dari PT. Hutama Karya, namun masih tetap
berkarya bahkan menghasilkan teknologi sosrobahu versi kedua yang lebih
unggul soal kepraktisan dibandingkan versi sebelumnya. Kini beliau
tinggal di kampung halamannya di Ubud, Bali dengan mengajar di jenjang
Pascasarjana Bidang Teknik Sipil Universitas Udayana.
Ternyata Orang Indonesia ya gan
Yang unik dari Beliau
Sebenarnya temuannya belum diuji secara khusus di laboratorium saat
dipraktekkan. Namun ia merasa yakin temuannya bisa bekerja sesuai
rumusan ilmiah yang ada. Bahkan sebelum temuannya dipraktekkan, beliau
yang menganut agama Hindu yang taat itu menyempatkan diri bersembahyang
di atas konstruksi itu. Ia terbilang nekad saat itu, dengan mengatakan
bahwa ia bersedia mundur dari direktur PT. Hutama Karya kepada menteri
Pekerjaan Umum saat itu, bila temuannya itu ternyata tidak bisa bekerja.
Namun ternyata temuan Sosrobahu itu dapat bekerja sebagaimana mestinya
tanpa kurang suatu apa pun.
Dia mengatakan bahwa temuan itu 80% atas kehendak Tuhan yang Maha Kuasa.
Bahkan angka tekanan 78 kg/cm² yang ditetapkan dalam teknologi
temuannya itu, sebenarnya angka misterius bagi beliau, entah dari mana
saat itu beliau menetapkan angka wangsit itu, tetapi berhasil bahkan
para insinyur Amerika Serikat yang mengerjakan jalan layang di Seattle
begitu taat dengan ketetapan 78 kg/cm² itu. Belakangan, setelah
diketahui di laboratorium yang kemudian dibangunnya sendiri itu,
didapatkan hasil perhitungan berupa ketetapan sebesar 78,05 kg/cm².
Persis sama dengan ketetapan angka wangsit tadi.
Apa yang Melatarbelakangi beliau menemukan Sosrobahu ?
Pada tahun 1980-an, Jakarta yang memang sudah mengalami kendala
kemacetan lalu lintas, banyak membangun jalan layang sebagai salah satu
solusi meningkatkan infrastruktur lalu-lintas. Sebagai kontraktor saat
itu, PT. Hutama Karya mendapatkan order membangun jalan raya di atas
jalan by pass A. Yani di mana pembangunannya harus memastikan bahwa
jalan itu harus tetap berfungsi.
Dengan permasalahan tersebut, para direksi Hutama Karya berdiskusi
setelah mendapatkan order membangun jalan layang antara Cawang sampai
Tanjung Priok sekitar tahun 1987. Persoalan rumit diurai, yang
diperlukan untuk menyangga badan jalan itu adalah deretan tiang beton,
satu-sama lain berjarak 30 meter, di atasnya membentang tiang beton
selebar 22 meter. Batang vertikalnya (pier shaft) berbentuk segi enam
bergaris tengah 4 meter, berdiri di jalur hijau. Hal ini tidak sulit,
yang merepotkon adalah mengecor lengannya (pier head). Jika dengan cara
konvensional, yang dilakukan adalah memasang besi penyangga (bekesting)
di bawah bentangan lengan itu, tetapi bekesting itu akan menyumbat jalan
raya di bawahnya. Cara lain adalah dengan bekesting gantung tetapi
membutuhkan biaya lebih mahal.
Di tengah masalah itu, Ir. Tjokorda Raka Sukawati mengajukan gagasan
dengan membangun tiangnya dulu dan kemudian mengecor lengannya dalam
posisi sejajar dengan jalur hijau, setelah itu diputar membentuk bahu.
Hanya saja kendalanya adalah bagaimana cara memutarnya karena lengan itu
nantinya seberat 480 ton.
Terinspirasi Dongkrak Hidrolik Mobil
Ketika Tjokorda memperbaiki kendaraannya, hidung mobil Mercedes buatan
1974-nya diangkat dengan dongkrak sehingga dua roda belakang bertumpu di
lantai yang licin karena ceceran tumpahan oli secara tidak sengaja.
Begitu mobil itu tersentuh, badan mobil berputar dengan sumbu batang
dongkrak. Satu hal yang ia catat, dalam ilmu fisika dengan meniadakan
gaya geseknya, benda seberat apa pun akan mudah digeser. Kejadian tadi
memberikan inspirasi bahwa pompa hidrolik bisa dipakai untuk mengangkat
benda berat dan bila bertumpu pada permukaan yang licin, benda tersebut
mudah digeser. Bayangan Tjokorda adalah menggeser lengan beton seberat
480 ton itu. Kemudian Tjokorda membuat percobaan dengan membuat silinder
bergaris tengah 20 cm yang dibuat sebagai dongkrak hidrolik dan
ditindih beban beton seberat 80 ton. Hasilnya bisa diangkat dan dapat
berputar sedikit tetapi tidak bisa turun ketika dilepas. Ternyata
dongkrak miring posisinya. Tjokorda kemudian menyempurnakannya,
posisinya ditentukan persis di titik berat lengan beton di atasnya.
Untuk membuat rancangan yang pas, dasar utama Hukum Pascal yang
menyatakan: "Bila zat cair pada ruang tertutup diberikan tekanan, maka
tekanan akan diteruskan segala arah"
Uji coba langsung di lapangan
Secara teknik penemuan itu belum diuji coba karena waktu yang terbatas,
namun ia yakin temuannya itu bisa bekerja. Tjokorda bahkan berani
bertanggungjawab bila lengan beton jalan layang itu tidak bisa berputar.
Pada tanggal 27 Juli 1988 pukul 10 malam waktu setempat (Jakarta),
pompa hidrolik dioperasikan hingga titik tekan 78 kg/cm2. Lengan pier
head itu, meskipun bekesting-nya telah dilepas, mengambang di atas atap
pier shaft lalu dengan dorongan ringan sedikit saja, lengan beton
raksasa itu berputar 90 derajat. Ketika pier shaft itu sudah dalam
posisi sempurna, secara perlahan minyak dipompa keluar dan lengan beton
itumerapat ke tiangnya. Sistem LPBH itu dimatikan sehingga perlu alat
berat untuk menggesernya. Namun demikian karena khawatir kontruksi itu
bergeser, Tjokorda memancang delapan batang besi berdiameter 3,6 cm
untuk memaku pier head ke pier shaft lewat lubang yang telah disiapkan.
Kemudian satu demi satu alat LBPH itu diterapkan pada kontruksi beton
lengan jembatan layang yang lain.
Teknisnya kira-kira kayak gini gan
Teknis 1:
1. Bangun tiang jalan
Teknis 2:
2. Lengan beton jalan dibangun di antara dua jalur jalan, sejajar dengan jalanan yang padat di bawahnya.
Teknis 3:
3. Lengan beton jalan diputar 90 derajat. Jalan layang pun kemudian dibangun di atas lengan ini.
Penamaan Sosrobahu dan Pemberian Paten
Pada pemasangan ke-85, awal November 1989, Presiden Soeharto ikut
menyaksikannya dan memberi nama teknologi itu Sosrobahu yang diambil
dari nama tokoh cerita sisipan Mahabharata. Sejak itu LBPH tersebut
dikenal sebagai Teknologi Sosrobahu.
Temuan Tjokorda digunakan insinyur Amerika Serikat dalam membangun
jembatan di Seattle. Mereka bahkan patuh pada tekanan minyak 78 kg/cm2
yang menurut Tjokorda adalah misteri ketika menemukan alat LBPH
Sosrobahu itu. Tjokorda kemudian membangun laboratorium sendiri dan
melakukan penelitian dan hasilnya berupa perhitungan susulan dengan
angka teknis tekanan 78,05 kg/cm2, nyaris persis sama dengan angka
wangsit yang diperolehnya sebelum itu.
Hak Paten
Hak paten yang diterima adalah dari pemerintah Jepang, Malaysia,
Filipina. Dari Indonesia, Dirjen Hak Cipta Paten dan Merek mengeluarkan
patennya pada tahun 1995 sedangkan Jepang memberinya pada tahun 1992.
Saat ini teknologi Sosrobahu sudah diekspor ke Filipina, Malaysia,
Thailand dan Singapura. Salah satu jalan layang terpanjang di Metro
Manila, yakni ruas Vilamore-Bicutan adalah buah karya teknik ciptaan
Tjokorda. Di Filipina teknologi Sosrobahu diterapkan untuk 298 tiang
jalan. Sedangkan di Kuala Lumpur sebanyak 135. Saat teknologi Sosrobahu
diterapkan di Filipina, Presiden Filipina Fidel Ramos berujar, "Inilah
temuan Indonesia, sekaligus buah ciptaan putra ASEAN". Sementara Korea
Selatan masih bersikeras ingin membeli hak patennya.
Sosrobahu versi kedua
Teknologi
Sosrobahu ini dikembangkan menjadi versi ke-2. Bila pada versi pertama
memakai angker (jangkar) baja yang disusupkan ke beton, versi keduanya
hanya memasang kupingan yang berlubang di tengah. Lebih sederhana dan
bahkan hanya memerlukan waktu kurang lebih 45 menit dibandingkan dengan
yang pertama membutuhkan waktu dua hari. Dalam hitungan eksak,
konstruksi Sosrobahu akan bertahan hingga 100 tahun (1 abad)
Menurut Dr. Drajat Hoedajanto pakar struktur dari Institut Teknologi
Bandung, Sosrobahu pada dasarnya hanya metode sangat sederhana untuk
pelaksanaannya (memutar bahu lengan beton jalan layang). Sistem ini
cocok dipakai pada elevated toll road (jalan tol layang dalam kota) yang
biasanya mengalami kendala lalu lintas dibawahnya yang pada. Sosrobahu
terbukti bermanfaat dalam proses pembangunan jalan layang, sangat
aplikatif, teruji baik teknis dan ekonomis.
Sumber : wikipedia, danish56.blogspot
Share
skip to main |
skip to sidebar
Facebook
Belajar & Beribadah
Laman
Rabu, 14 September 2011
Label
- Ada Lagi (30)
- Hewan dan Tumbuhan (24)
- Inspirasi (24)
- Islam-ku (45)
- Pesawat (12)
- Sehat Bugar (21)
- Unik Asik (34)
Blog Archive
-
▼
2011
(114)
-
▼
September
(27)
- Mengenal Sosok Sosrobahu, Penemu Jalan Layang Dari...
- Alasan Kenapa Aku Tidak Pernah Mau Shalat ! (Renun...
- Mengunjungi Peninggalan Kaum Tsamud
- Air Force One
- 7 Keajaiban Dunia Versi Al Qur'an dan Hadits Nabi
- Waspadailah Penghapus Pahala Sedekah
- Inilah Konsep Pesawat Masa Depan Milik NASA Yang S...
- Inilah Pesawat Yang Digunakan NASA Untuk Pergi ke ...
- Inilah TPA Khusus Menampung Pesawat Terbang Terlua...
- 4 Malaikat Akan Mendatangi Kita Ketika Sakit
- Ternyata Umar Bin Khatab R.A Adalah Seorang Trilyuner
- Ketika malaikat Jibril dan Malaikat Mikail Menangis
- Gambar ini membuktikan bumi kita bagaikan sebutir ...
- 7 Danau/Waduk Terdalam di Indonesia
- Monster Yng Hidup di Galaksi Besar
- Kekuatan Indonesia di Tahun 1960
- Konspirasi Planet Mars
- Mengapa Semut tidak Dimangsa Si Kantong Semar?
- Hampir Saja Langit Pecah
- Aidan Dwyer, ABG 13 Tahun yang Temukan Pembangkit ...
- Jeritan Siksa Kubur, Siberia - Rusia
- ARWANA
- Black Ghost
- Ikan Lucu Bertasbihlah
- Ada Mayat di atas Kubah Masjid Nabawi
- Sesuatu Yang Bisa Menunda Kematian
- Berguru Pada 3 Strategi Perang
-
▼
September
(27)
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar