Dalam
bab ini ada dua pembahasan. Pembahasan pertama, sebagai pengantar bagi
kita untuk memahami dahsyatnya kalam Allah secara umum. Yang tidak lain
adalah ialah gambaran keagungan al-Quran itu sendiri. Sebab yang kita
bahas kali ini adalah salah satu dari ayat Allah yang Maha Agung, yaitu Basmalah . Adapun pembahasan yang kedua berisi dahsyatnya kekuatan
Basmalah,
yang digali dari hadits-hadits Rasul s.a.w yang menjelaskan tema
tersebut. Penulis berusaha untuk menggalinya dari sumber yang shahih dan
menjelaskan kedudukan haditsnya semaksimal mungkin. Sehingga
point-piont yang menjelaskan dahsyatnya kekuatan Basmalah tidaklah mengada-ada, tapi memang benar adanya.
III.1 Keagungan Kalamullah
Al-Quran
adalah kalamullah yang mengandung mukjizat, diturunkan pada Nabi
Muhammad saw melalui malaikat Jibril dengan lafadz berbahasa Arab,
tertlis dalam mushhaf membacanya adalah suatu ibadah, dinukil secara
mutawatir, dimulai dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat
an-Nas. Allah berfirman “Dan al-Quran ini benar-benar diturunkan oleh
Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh ar-Ruhul al-Amin (Jibril) ke
dalam hatimu (Muhammad saw) agar kamu menjadi salah seorang di antara
orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas.”
(QS. as-Syu’ara’: 192-195).
Kita bisa mendapat gambaran dari keagungan Al-Quran melalui firman Allah, “Dan
sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini pada sebuah gunung, pasti kamu
akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya pada
Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya
mereka berfikir.” (QS. Al-Hasyr: 21)
Ibnul
Qayyim al-Jauziyyah berkata: “Al-Quran adalah kesembuhan yang sempurna
dari segala macam penyakit hati dan badan, penyakit dunia dan akhirat.
Tapi tidak semua orang ahli dan diberi kemampuan untuk mendapat
kesembuhan dengan Al-Quran. Bila ada orang yang sakit mau berobat
dengannya, lalu dia menjadikan Al-Quran untuk kesembuhan penyakitnya
dengan kejujuran hati dan keimanan penuh, serta keyakinan yang mantap
dengan memenuhi syarat-syaratnya, maka ia ialah obat yang tiada
bandingannya. Bagaimana mungkin penyakit tidak akan luluh dengan
Al-Quran yang ialah kalamullah Tuhan langit dan bumi? Seandainya
diturunkan ke sebuah gunung, niscaya akan luluh lantak. Dan kalau
diturunkan ke bumi, niscaya akan terbelah. Tidaklah ada penyakit entah
itu penyakit hati atau badan kecuali dalam Al-Quran ada jalan untuk
meraih obatnya atau proteksinya bagi orang yang diberi Allah kepahaman
terhadap kitab-Nya. Allah telah berfirman, “Dan apakah tidak cukup bagi
mereka bahwasanya Kami telah menurunkan padamu al-Kitab (Al-Quran)
sedang dia dibacakan pada mereka? Sesungguhnya dalam (Al-Quran) itu
terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.”
(QS. al-Ankabut: 51). Barangsiapa yang tidak bisa disembuhkan dengan
Al-Quran, maka Allah tidak akan memberinya kesembuhan. Dan barangsiapa
yang tidak merasa cukup dengan Al-Quran, maka Allah tidak akan
mencukupinya.” (Kitab at-Thibbun Nabawi: 352)
Al-Harits
al-A’war berkata: “Saat aku lewat masjid, aku menjumpai banyak manusia
asyik berbincang-bincang. Lalu aku ke rumah Ali bin Abi Thalib dan
memberitahunya apa yang aku lihat.” Ali bertanya: “Mereka berbuat
seperti itu?” Aku menjawab: “Ya.” Ali berkata: “Aku pernah mendengar
Rasul bersabda: ‘Ketahuilah! Nanti akan terjadi fitnah.’ Lalu aku
bertanya pada Rasul: ‘Apa kiatnya untuk menghindari fitnah itu wahai
Rasul?’ Rasul menjawab, ‘Kitab Allah (Al-Quran) di dalamnya ada berita
orang-orang sebelum kamu dan berita orang-orang sesudah kamu, di
dalamnya juga ada hukum yang berlaku untuk kalian semua, juga ada
keutamaan yang sangat banyak. Barangsiapa yang mengacuhkannya sebab
sombong, maka Allah akan memusuhinya. Barang siapa yang mencari petunjuk
selain darinya, maka Allah akan menyesatkannya. Dialah tali Allah yang
sangat kuat, dialah pengingat yang sangat bijak, dialah jalan yang
lurus. Hanya dengan mengikuti Al-Quran hawa nafsu tidak akan tersesat,
dan lidah tidak akan tergelincir. Orang-orang alim tidak akan merasa
kenyang dengannya. Isinya tidak akan rusak sebab banyaknya hujatan.
Keajaiban dan keagungannya tidak akan habis. Hanya Al-Quran-lah yang
membuat jin saat selesai mendengar berkata:
“Sesungguhnya
kami telah mendengarkan al-Quran yang menakjubkan, (yang) memberi
petunjuk pada jalan yang benar, lalu kami beriman padanya.” (QS.al-Jin:
1-2). Siapa yang berfatwa atas dasarnya, pasti benar fatwanya. Siapa
yang mengamalkannya, pasti diberi pahala. Siapa yang menentukan hukum
dengannya, pasti adil keputusannya. Siapa yang mengajak (orang lain)
padanya, pasti mendapat jalan yang lurus. Camkanlah itu wahai A’war!”
(HR. Tirmidzi).
Rasul
s.a.w bersabda, “Keutamaan kalam (perkataan) Allah atas perkataan
seluruh makhluk seperti keutamaan Allah atas seluruh makhluk-Nya.” (HR.
Tirmidzi dari Abu Sa’id)
III.2 Dahsyatnya Kekuatan Basmalah
Basmalah
adalah bagian dari ayat yang ada dalam Al-Quran, ia ialah kalam Allah
yang Maha Agung dan Maha Perkasa. Tentunya tidak akan sama dengan
perkataan manusia. Mungkin sebab minimnya pemahaman kita seputar makna Basmalah
atau tidak tahunya kita akan kedahsyatan fungsinya, sehingga kita
menyepelekan bacaan tersebut. Atau sewaktu kita membacanya tidak
merasakan nuansa yang religious dan juga tidak merasakan kehadiran Allah
bersamanya. Sebabnya, saat kita lupa membaca Basmalah
di setiap memulai aktifitas dan kegiatan, kita tidak merasa ada sesuatu
yang kurang atau ganjil. Padahal kalau kita simak bagaimana terjadinya
perubahan fenomena alam saat Basmalah itu turun, kita akan menjumpai betapa dahsyatnya kalimat Basmalah
tersebut. Dan betapa pentingnya kalimat itu untuk diucapkan saat
memulai segala aktifitas. Simaklah yang dikemukakan shahabat Rasul s.a.w
di bawah ini yang menceritakan terjadinya perubahan alam saat turun
ayat Basmalah!
Jabir bin Abdullah berkata: “Saat Bismillahir rahmanir rahim
turun, mendung tebal bergeser dan bergerak ke arah timur dan angin pun
terhenti, air laut bergelora dan bergelombang, hewan-hewan
mendengarkannya dengan seksama, dan syetan-syetan dilempari bintang dari
arah langit. Dan Allah bersumpah dengan kemuliaan dan keagungan-Nya,
bahwa tidaklah sesuatu dinamakan dengan menggunakan nama-Nya kecuali
Allah akan memberkahinya.” (Tafsir Ibnu Katsir: 1/22 dan Fathul Qadir:
1/18).
Lalu Aisyah menguatkan apa yang dinyatakan Jabir di atas dengan perkataannya: “Saat Saat Bismillahir rahmanir rahim
turun, bergetarlah gunung-gunung, sampai para penduduk Mekkah mendengar
gemuruhnya. Mereka berkata ‘Muhammad telah menyihir gunung-gunung’.
Lalu Allah mengirim mendung tebal hingga menaungi para penduduk Mekkah.
Lalu Rasul s.a.w bersabda, ‘Barangsiapa membaca Basmalah
dengan keyakinan yang mantap, maka gunung-gunung akan bertasbih
bersamanya, hanya saja dia tidak mendengar suara tasbihnya sama sekali.”
(HR. Abu Na’im dan ad-Dailami)
Berikut ini beberapa riwayat yang menjelaskan dahsyatnya lafadz Basmalah
bila diucapkan oleh seorang mukmin dengan hati yang khusus dan yakin,
sehingga ia bisa merasakan kebesaran Allah dan membenarkan sabda
Rasul-Nya.
1. Melemahkan Kekuatan Syetan dan Mengecilkan Bentuknya
Apakah Basmalah bisa membuat syetan loyo dan mengecil? Pertanyaan seperti itu selalu timbul bila kita tidak tahu keagungan dan untaian lafadz Basmalah
, dan juga tidak menyadari siapa yang memiliki lafadz tersebut.
Jangankan syetan yang lemah dan pengecut, gunung yang besar dan kokoh
pun luluh lantak bila diturunkan Al-Quran padanya. Sebabnya, marilah
kita simak dengan seksama dan kita pahami dengan kaca mata keimanan
kita, apa sabda Rasul s.a.w berikut ini agar keraguan yang masih
menyelimuti hati kita cepat sirna.
Dari
Walid Abdul Malih, dari seorang lelaki ia berkata: “Aku pernah
dibonceng Rasul di atas keledainya. Saat keledai itu tersandung, aku
berkata: ‘Celakalah syetan!’ Rasul bersabda, ‘Janganlah berkata seperti
itu sebab syetan akan membesar sampai sebesar rumah lalu berkata : ‘Aku
telah membantingnya dengan kekuatanku’. Akan tetapi bacalah Bismillah , sebab bila kamu baca itu (Bismillah) ia akan mengecil hingga sekecil lalat.” (HR. Abu Daud dan Nasai, dan dishahihkan al-Albani).
Oleh
sebab itu janganlah selalu mengaitkan kejadian-kejadian yang terjadi di
sekitar kita atau musibah besar yang ada dengan ulah dan rekayasa
syetan. Apalagi sampai meyakini bahwa syetanlah sebagai pelaku utamanya.
Sebab perbuatan seperti itu bisa menafikan kekuasaan Allah sebagai
pengatur jagat raya ini atau paling tidak kita termasuk orang yang
menduakan Allah bila berkeyakinan seperti itu. Justru kita harus
mengambil hikmah atau pelajaran dari setiap kejadian, yang bisa
mendekatkan diri kita pada Allah dan semakin takut dengan adzab-Nya.
2. Membuat Syetan Muntah-Muntah
Pernah
melihat syetan muntah-muntah? Belum? Sama dong, Memang syetan yang
berasal dari jin tidak bisa kita lihat bentuk aslinya. Tapi sifat dan
tabiat mereka hampir sama dengan sifat manusia. Mereka bisa marah,
sedih, senang atau gembira. Mereka juga makan dan minum dan terkadang
mereka juga bisa muntah-muntah. Dan tahukah Anda bacaan apa yang bisa
membuat syetan muntah-muntah? Bacaan tersebut adalah Basmalah. Bila seseorang lupa membaca Basmalah di permulaan makan, lalu ingat di tengah-tengahnya atau menjelang akhirnya, lalu membaca Basmalah
, maka syetan akan memuntahkan apa yang telah dimakannya bersama orang
tersebut. Inilah informasi keghaiban yang bisa kita ketahui dari sabda
Rasul s.a.w sebagai berikut.
Umaiyah
bin Makhsyi berkata: “Saat Rasul s.a.w sedang duduk, ada seorang
laki-laki sedang makan dan tidak baca Bismillah sampai makannya hampir
habis hanya tinggal satu suapan. Lalu saat dia menyuapkan suapan itu ke
mulutnya, dia membaca: ‘Bismillahi awwalahu wa akhirahu’
(Dengan nama Allah di awal dan di akhirnya). Lalu tertawalah Rasul
s.a.w, lalu bersabda, ‘Syetan masih terus makan bersamanya, tapi saat
dia membaca Bismillah , syetan pun langsung memuntahkan apa yang ada di perutnya.’” (HR. Abu Daud).
3. Memblokir masuknya Syetan ke Rumah
Banyak
orang yang salah kaprah dalam mengambil solusi atau salah langkah dalam
mengambil sikap, saat ingin membentengi rumahnya dari gangguan syetan.
Ada yang menanam jimat dalam area pekarangannya, menempel rajah dalam
rumahnya atau memanggil ‘orang pintar’ dan dukun untuk memasang pagar
ghaib. Padahal pagar ghaib yang mereka lakukan tidak sesuai dengan
tuntunan Rasul s.a.w, alias menyimpang dan sesat.
Sebetulnya
setiap muslim bisa melakukan sendiri untuk membentuk pagar ghaib bagi
rumahnya dengan cara yang islami, tidak usah mendatangkan mereka
(dukun-dukun). Dan pagar ghaib yang ditawarkan Islam sangat sederhana,
tidak butuh sesajen atau tumbal atau pun gerakan-geraan silat dan
mantera-mantera. Yang dibutuhkan hanyalah keyakinan kita yang mantap
terhadap keagungan dan kekuasaan Allah, serta keikhlasan yang tulus saat
melakukannya. Yaitu dengan membaca Basmalah
saat masuk rumah atau menutup pintu, niscaya syetan akan terblokir dan
terhalang untuk masuk rumah kita. Seperti sabda Rasul s.a.w dalam hadits
berikut,
Rasul s.a.w bersabda, “…Dan tutuplah pintu kalian seraya membaca Bismillah, sebab syetan tidak akan mampu membuka pintu yang tertutup (dengan baca Bismillah) …”. (HR. Bukhari dan Muslim),
4. Memproteksi Diri dari Gangguan Syetan Sepanjang Hari
Syetan
adalah musuh utama hamba-hamba Allah yang beriman. Dan mereka akan
selalu menggoda dan mengganggu hamba-hamba-Nya sampai hari qiamat. Tapi
para manusia ada yang menyadari hal itu, lalu membentengi diri mereka
dari gangguan syetan. Dan ada juga yang tidak menyadarinya sehingga
mereka menjadi sasaran tembak yang mudah dibidik. Bahkan ada dengan
sadar atau tidak, malah menjadikan syetan sebagai teman dan pengawal
hidupnya.
Orang
yang berakal sehat pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk membentengi
dirinya dari musuh-musuhnya, termasuk syetan. Dan Islam telah
mengajarkan pada para pemeluknya bagaimana cara membentengi secara
benar. Tidak dengan benda-benda keramat atau jimat-jimat sesat. Apalagi
dengan mendatangi dukun-dukun yang notabene mereka adalah agen-agen
syetan di bumi ini. Perbentengan diri yang diajarkan Rasul s.a.w
sangatlah mudah, dengan membaca doa-doa di waktu pagi dan sore. Salah
satu doa yang dianjurkan oleh Rasul s.a.w adalah Basmalah ditambah lafadz lain sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Utsman bin Affan berikut ini.
Utsman
bin Affan berkata: “Saya mendengar Rasul s.a.w bersabda, ‘barang yang
membaca doa ini disaat sore tiba: ‘Dengan nama Allah (Bismillah), yang
dengan (nama)-Nya tidak akan bisa membahayakan sesuatu pun yang ada di
bumi dan di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (tiga
kali), maka ia tidak akan ditimpa musibah yang tiba-tiba sampai pagi
hari. Dan barangsiapa yang membacanya di sore hari, maka ia tidak akan
ditimpa musibah yang tiba-tiba sampai sore hari.” (HR. Tirmidzi, dan
dishahihkan al-Albani).
5. Perisai Diri dari Kerajaan yang Ada di Luar Rumah
Sering
kita membaca kabar di media cetak atau menyaksikan berita di televise,
atau pun mendengar dari penuturan teman akan banyaknya kejahatan dan
tindakan kriminalitas di jalan-jalan. Ada yang bentuknya kriminalitas
murni dengan menggunakan tenaga manusia saja, dan ada juga kriminalitas
yang melibatkan jin atau syetan dengan memakai ilmu hitam atau sihir.
Kedua kejahatan tersebut pelakunya adalah syetan, syetan yang berasal
dari golongan jin dan syetan dari golongan manusia. Atau memang hasil
kolaborasi dan kerja sama antara keduanya.
Rasul
s.a.w telah mengajarkan pada kita suatu doa yang bisa menjadi perisai
diri yang ampuh dari berbagai macam kejahatan yang ada Insya Allah diri
kita akan senantiasa dalam penjagaan Allah dari hal-hal yang tidak kita
inginkan saat kita berada di luar rumah. Dengan membaca Basmalah
dan doa yang telah diberitahukan Rasul s.a.w pada kita dalam hadits
berikut, insya Allah kita akan aman dari segala macam gangguan yang ada
di luar rumah. Bacaan tersebut kit abaca saat keluar dari rumah.
Anas bin Malik berkata: Rasul s.a.w bersabda, “Barangsiapa keluar dari rumahnya membaca: Bismillah
, aku bertawakkal pada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali bersama
Allah”, maka dikatakan padanya: ‘Kamu telah tercukupi dan terlindungi’,
dan syetan pun akan menjauh darinya’.” (HR. Abu Daud dan dishahihkan
al-Albani).
6. Menutup Penglihatan Jin
Bila
ingin menutup penglihatan manusia kita bisa menutup matanya dengan
telapak tangan, kain yang tebal atau diberi kacamata seperti kacamata
kuda. Agar mata mereka tidak jelalatan dan liar. Kalau tidak begitu kita
harus menutup aurat kita dengan kain yang tidak transparan dan juga
tidak ketat. Dan bila kita ingin menanggalkan pakaian, maka kita harus
mencari tempat yang tertutup dan tidak tembus pandang. Dengan itu aurat
kita akan terlindung dari mata manusia.
Tapi
bagaimana kalau kita ingin menutup pandangan jin, agar aurat kita tidak
menjadi tontonan yang gratis bagi mereka? Sebab mereka selalu mengikuti
kita di mana saja, termasuk saat dalam kamar atau bilik dan ruangan
tertutup. Islam telah mengajarkan kita cara untuk menutup penglihatan
jin, terutama saat kita menanggalkan pakaian atau mandi di kamar mandi,
yaitu dengan membaca Basmalah .
Anas
bin Malik berkata: Rasul s.a.w bersabda, “Yang bisa menutupi aurat anak
Adam (manusia) dari pandangan mata jin, saat hendak menanggalkan
pakaiannya adalah membaca: “Bismillahi ladzi la ilaha illa huwa (Dengan nama Allah yang tiada Tuhan selain Dia).” (HR. Ibnus Sunni)
Ali
bin Abi Thalib juga berkata: Rasul s.a.w bersabda: “Sebagai penutup
aurat anak Adam (manusia) dari pandangan mata jin, saat memasuki WC atau
toilet adalah membaca Bismillah”. (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani).
7. Melindungi Generasi dari Gangguan Syetan
Anak-anak
kita adalah generasi penerus kita, mereka juga menjadi target sasaran
gangguan syetan sebagaimana kita juga. Banyak sekali orangtua yang tidak
menyadari hal itu, atau berfikir bahwa anak-anak adalah masih suci yang
tidak mungkin diganggu syetan. Itu adalah pemikiran yang salah. Sebab
al-Quran dan hadits telah menginformasikan pada kita bahwa anak juga
menjadi sasaran bidik syetan. Bahkan sejak awal kelahirannya syetan
sudah melakukan gangguan dan godaan. Jangan heran kalau menjumpai anak
yang kesurupan, atau kena penyakit yang tidak wajar atau mengalami
hal-hal aneh lainnya.
Oleh
sebab itu janganlah memberi kesempatan bagi syetan untuk mencuri start,
kita harus melakukan penjagaan dan perbentengan anak sejak dini, yaitu
sejak mendatangi istri/suami kita dan melakukan persetubuhan. Janganlah
terlena dengan kehangatan dan kenikmatan, lalu kita melalaikan Tuhan.
Awalilah kenikmatan Anda dengan menyebut nama Allah (baca Basmalah ) dan ditambah dengan membaca doa perlindungan. Rasul s.a.w mengajarkan pada kita doa sebagai berikut.
Rasul s.a.w bersabda, “Bilalau salah seorang dari kalian ingin mendatangi isterinya (menyetubuhinya), bacalah! Bismillah
, Ya Allah jauhkanlah kami dari syetan dan jauhkanlah syetan dari yang
akan Engkau rizkikan pada kami (anak). Sebab bila Allah mentakdirkan
bagi keduanya seorang anak, maka syetan tidak akan bisa mencelakakannya
selamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
8. Memboikot Syetan yang Anda di Dalam Rumah
Bagaimana
cara kita memboikot atau mengembargo syetan? Sementara kita tidak bisa
melihat mereka dan tidak tahu persis makanan dan minuman yang disukai
syetan atau yang menjadi akanan favoritnya. Tapi perlu diketahui bahwa
syetan akan selalu berusaha untuk nimbrung, ikut serta makan bersama
orang yang makan seperti yang telah dijelaskan Rasul s.a.w dalam
haditsnya.
Rasul
s.a.w telah mengajarkan cara memboikot syetan, terutama syetan yang ada
dalam rumah. Sehingga bila masih ada syetan dalam rumah kita, mereka
akan menjadi kurus kering, loyo dan lemas yang akhirnya tidak betah
untuk tinggal berlama-lama di dalam rumah insya Allah. Dan resepnya
sangat sederhana, tapi butuh ketelatenan dan keistiqomahan kita, yang
dengan membaca Basmalah setiap masuk rumah seperti sabda Rasul:
Rasul s.a.w bersabda, “Bila seseorang masuk rumahnya, lalu membaca Bismillah
saat masuk dan pada saat makan, maka syetan berkata (pada
teman-temannya): ‘Tidak ada tempat bermalam dan tidak ada makan malam
bagi kalian.’ Tetapi bila seseorang masuk rumahnya dengan tidak membaca Bismillah,
maka syetan berkata (pada teman-temannya): “Kalian dapat bermalam.’
Bila tidak menyebut nama Allah saat makan, maka syetan berkata (pada
teman-temannya: ‘Kalian dapat tempat bermalam dan makan malam.” (HR.
Muslim)
9. Sebagai Obat yang Mujarab dan Ampuh
“Setiap
penyakit pasti ada obatnya”, begitulah Rasul s.a.w memberitahukan pada
kita. Maka dari itu kita disuruh untuk mencari kesembuhan bila ada
penyakit yang kita rasakan. Baik penyakit jasmani maupun penyakit
rohani. Meskipun demikian, kita tidak boleh menghalalkan segala cara
dalam mencari kesembuhan. Obat haram atau praktik pengobatan yang berbau
syirik haruslah kita jauhi.
Segala
jenis penyakit, yang mampu menyembuhkannya hanyalah Allah. Oleh sebab
itu janganlah melupakan Allah dalam berusaha mencari kesembuhan. Dengan
tidak mengkonsumsi yang haram atau mendatangi yang syirik. Bila Anda
dokter, maka bacalah Basmalah sebelum memeriksa pasien / menyuntik.
Begitu juga para pasien atau orang yang sakit, bacalah Basmalah saat berobat atau saat minum obat. Sebab dengan membaca Basmalah
berarti kita sudah melibatkan Allah dalam mencari kesembuhan dan
itulah unsur kesembuhan dalam komposisi obat, sebagaimana yang dikatakan
oleh Ali bin Abi Thalib.
Ali bin Abi Thalib berkata: “Bismillahi” adalah obat dari segala macam penyakit dan ialah unsur pokok dalam segala macam obat.
“Rahman”
adalah penolong bagi setiap orang yang beriman pada Allah, dan nama
tersebut tidak digunakan untuk menemani yang lainnya selain Allah.
“Rohim” adalah penolong bagi orang yang bertaubat dan beriman pada Allah serta beramal shalih. (Tafsir al-Munir: 1/48).
10. Mendatangkan Berkah
Berkah
yang kita maksud di sini adalah kebaikan dan ketenangan yang bertambah.
Keberkahan dalam segala hal itulah yang selalu kita cari terus-menerus.
Mendapatkan pekerjaan yang membawa berkah, rizki yang berkah, hidup
yang berkah, rumah tangga yang membawa berkah, serta makanan yang
mengandung berkah.
Agar
makanan yang kita suap, serta minuman yang kita reguk membawa berkah
resepnya mudah. Makan secara bersama-sama atau berjamaah dan jangan lupa
membaca Basmalah . Kita
semua berharap dari makanan serta minuman yang kita konsumsi bisa
membuat perut kita kenyang, menjadikan kita kuat dan bersemangat untuk
ibadah pada Allah. Dan daging yang ditumbuhkan pun bukan daging yang
akan menjadi bahan bakar api neraka.
Wahsyi
bin Harb berkata: Para sahabat mengadu pada Rasul s.a.w. Wahai Rasul
s.a.w! Kami telah makan, tapi kami tidak kenyang-keyang. Rasul s.a.w
bertanya, “Mungkin kalian makannya terpisah-pisah (tidak berkumpul)?
Mereka menjawab: ‘Ya’. Rasul s.a.w bersabda, “Maka berkumpullah kalian
saat makan, dan bacalah Basmalah , niscaya Allah akan memberkahi makanan kalian.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
Sumber : http://islamterbuktibenar.net/?pg=articles&article=16277
Share
0 komentar:
Posting Komentar