Katak dikenal sebagai binatang amfibi yang dapat hidup di dua alam,
yaitu di darat dan di air. Dilansir dari situs National Geographic.com,
dikatakan ada 10 jenis katak yang dicurigai telah punah dari bumi. Dan
baru-baru ini dugaan itu terjawab, masih ada dua spesies yang masih
hidup dan salah satunya berhabitat di Kalimantan Indonesia. Apa saja 10
spesies katak itu, berikut kami paparkan :
Katak Emas. Katak ini terlihat terakhir kalinya di Costa Rica pada
tahun 1989. Kehilangan katak ini
dimungkinkan karena kekeringan dan
serangan jamur Chytrid. Untuk itu International Conservation dan
International Union For Conservation of Nature (IUCN) melakukan
penelitian untuk kembali menemukan katak emas ini.
Katak
Lambung. Katak lambung ini adalah katak asli dari Australia. Memiliki
nama ilmiah Rheobatrachus vitellinus. Katak ini sungguh unik karena
katak betina akan menelan telur yang sudah dibuahi kedalam perutnya
kemudian membesarkan sang anak di mulutnya, sehingga seolah-olah katak
ini melahirkan anak dari mulutnya. Terakhir terlihat di tahun 1985.
Diduga punah akibat serangan jamur Chytrid.
Katak
Berparuh Mesopotamia. Terakhir terlihat di tahun 1914. Belum pernah ada
yang mendokumentasikan melalui foto. Dicurigai masih hidup dan
berhabitat terisolasi di Kolombia, untuk itu katak ini termasuk dalam
daftar pencaharian oleh IUCN.
Bolitoglossa
jacksoni. Katak salamander yang dapat memanjat ini diduga telah hilang
dari Guatemala dan terakhir terlihat di tahun 1975. Katak salamander
yang mempunyai corak kulit kuning dan hitam pada punggungnya. Diduga
menghilang karena peningkatan lahan pertanian dan pemukiman di Guatemala
sehingga membuat wilayah hidupnya menghilang. Saat ini IUCN dan San
Carlos University , Guatemala telah melakukan pencaharian besar atas
katak salamander ini.
Callizalus
pictus laurent . Katak ini memiliki habitat di sekitar Kongo dan
Rwanda. Memiliki badan sekitar 37 mm untuk jantan dan 43 untuk betina.
Hidup di hutan bambu dataran tinggi Itombwe. Karena perubahan iklim yang
sangat drastis membuat katak ini menghilang , dan terakhir masih dapat
di lihat di tahun 1950.
Katak
Rio Pescado Stubfoot atau Atelopus balios. Dinyatakan menghilang karena
terakhir terlihat di bulan april 1995. Diduga jamur Chytrid yang
membuatnya menghilang dari peredaran binatang. Selain itu degrasi dan
hilangnya tanah habitat makin menyulitkan kehidupan katak ini. Spesies
Atelopus balios tinggal di bantaran sungai dan hutan hujan dataran
rendah di barat daya Ekuador. Diperkirakan popolasinya menurun hingga
lebih dari 80% selama tiga generasi ini. Namun pada September 2010
spesies ini kembali ditemukan Eduardo Toral-Contreras dan Elicio Tapia.
Hynobius
turkestanicus atau Turkestanian Salamander. Pengetahuan akan katak ini
sangat minim. Diketahui hanya ada dua spesies sejak di tahun 1909.
Kemungkinan memiliki habitat di Kyrgyzstan, Tajikistan atau Uzbekistan.
Berdasarkan informasi dari Conservasi Internasional jenis katak ini
memiliki fungsi sebagai hewan penjaga kebersihan ekosistem air tawar dan
pengontrol kuman penyakit di air, sebagai salah satu kemungkinan
sebagai obat penghilang rasa sakit bagi manusia.
Atelopus
sorianoi atau katak scarlet memiliki warna orange yang menyala di
tubuhnya. Hidup di hutan terisolasi, Paramito de San Francisco, dekat
kota Guaraque di barat daya Venezuela. Terakhir terlihat di tahun 1990.
Discoglossus
nigriventer atau Hula painted frog memiliki habitat di dua daerah di
pantai timur danau Huleh, Israel dan kemungkinan juga di daerah
berdekatan Suriah. Status terakhir terlihat di tahun 1955. Dikatakan
menghilang karena habitatnya di danau rawa-rawa Huleh pada tahun 1950an
di kuras untuk membasmi nyamuk malaria dan tanah pertanian.
Katak
Pelangi Borneo atau Sambas Streaming Toad atau dikenal dengan nama
ilmiah Ansonia latidisca. Terakhir terlihat di tahun 1950an. Habitatnya
di pulau Kalimantan yaitu Gunung Damus, Kalimantan (Indonesia), dan
Gunung Penrissen, di barat Sarawak (Malaysia). Katak ini memiliki badan
yang panjang, berkulit kasar seperti berkerikil dan berwarna seperti
pelangi antara merah cerah, hijau, kuning dan ungu. Menurut ahli amfibi
Robin Moore katak ini beracun dan memiliki warna kulit cerah sebagai
bentuk penyesuaian dengan menyamar seperti warna sekitarnya. Pencarian
dilakukan oleh konservasi internasional dan Universitas Malaysia di
hutan pengunungan Sarawak yang terletak antara wilayah Sarawak dan
Kalimantan Barat. Dan ditahun 2011 ini katak itu telah ditemukan kembali
. Dengan penemuan Katak Pelangi Borneo ini dapat mendorong penelitian
di habitatnya dan penemuan lainnya.
Sumber : http://www.bagusjuga.com/2011/07/10-spesies-katak-yang-diduga-telah-punah/
Share
skip to main |
skip to sidebar
Facebook
Belajar & Beribadah
Laman
Jumat, 30 Desember 2011
Label
- Ada Lagi (30)
- Hewan dan Tumbuhan (24)
- Inspirasi (24)
- Islam-ku (45)
- Pesawat (12)
- Sehat Bugar (21)
- Unik Asik (34)
Blog Archive
-
▼
2011
(114)
-
▼
Desember
(16)
- Alasan Mengapa Penggaris Dibuat hanya 30cm
- 9 Obat Obatan Dengan Efek Samping Yang Aneh
- Jenis-Jenis Senjata Tradisional Jepang
- Alasan Posisi Huruf Pada Keyboard
- 10 Spesies Katak Yang Diduga Telah Punah
- 10 Macam Alat Penangkap Ikan di Indonesia
- Tokoh Dunia Yang Meninggal Dengan Cara Yang Aneh
- 10 Hewan Paling Fantastis dan Unik
- Cara Malaikat Maut Mencabut Nyawa Secara Massal
- 7 Negara Eropa Dengan Populasi Muslim Terbanyak
- 15 fakta Tentang Bruce Lee Yang Tidak Banyak Diket...
- 10 Khasiat Menakjubkan Dari Udang
- 7 Negara Yang Pernah Merasakan Agresi Militer Indo...
- 10 Keajaiban Yang Jarang Diketahui Orang
- Tidak Banyak Yang Tahu Negara Terkaya di Dunia
- Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya
-
▼
Desember
(16)
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar